Dengar Gemuruh Merapi, Warga Magelang Panik dan Balik ke Pengungsian
Parwito - detikNews
Magelang - Warga sempat panik mendengar suara gemuruh dari Gunung Merapi. Ratusan warga dari sejumlah desa lereng Merapi di Kabupaten Magelang berbondong-bondong melarikan diri ke tempat yang lebih rendah.
Sebelumnya, mereka yang sempat mengungsi ini, sengaja memaksakan diri pulang ke desa sejak pagi tadi. Mereka ingin memberi makan ternak mereka atau ke ladang.
"Siapa lagi yang kasih makan ternak, kalau bukan saya sendiri," Gandungrejo(44) warga Dusun Gintung, Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Magelang, Minggu (31/10/2010).
Gandung menyatakan sekitar pukul 16.00 WIB, mendengar suara gemuruh dari arah Merapi. Dari desanya, puncak Merapi hanya berjarak 8 kilometer. Gemuruh itu terdengar cukup keras.
"Beberapa kali saya dengar suaranya," ungkap lelaki yang saat ditemui detikcom sudah kembali berada di pengungsian di Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Magelang
Gemuruh yang sama juga didengar oleh Habib (35), warga Dusun Kalibening Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Magelang. Bahkan, Habib mengaku sempat melihat kepulan awan tebal dari arah gunung menuju ke atas.
"Jelas terlihat asapnya," tegas Habib.
Akibat peristiwa itu kepanikan terlihat di jalan Desa Ngadipura, Desa Kalibening dan Desa Windusari. Beberapa desa yang berada lebih tinggi dari Desa Ngadipuro terlihat puluhan kendaraan roda dua dan empat yang memenuhi jalan untuk mengevakuasi warga.
"Mereka trauma dengan hujan abu kemarin," tegas Suparlan (48), seorang warga Desa Windusari yang turut dievakuasi.
Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas sejak siang hingga sore ini. Tercatat dua kali awan panas meluncur dari puncaknya, pada pukul 14.24 WIB dan 15.55 WIB. Luncuran awan panasnya mengarah hingga 5 kilometer ke arah Kali Gendol, Yogyakarta.
(fay/vit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar