Tabrakan KA di Pemalang
PT Kereta Api Beri Santunan Rp 2,275 Miliar Untuk Korban Meninggal
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memberikan dana santunan sekitar Rp 2,275 miliar bagi 35 orang korban meninggal dunia dalam kecelakaan tabrakan kereta api di Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu kemarin (2/10/2010).
Menurut Kepala Humas KAI Sugeng Priyono, setiap ahli waris korban yang meninggal akan mendapatkan santunan sebesar Rp 5 juta. Santunan ini di luar klaim asuransi dari PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp 60 juta.
"Kalikan saja Rp 60 juta kali 35 orang. Kali Rp 5 juta juga. Kami upayakan agar sudah dapat diterima saat korban dimakamkan," ujar Kepala Humas KAI Sugeng Priyono ketika dikonfirmasi detikFinance di Jakarta, Minggu (3/10/2010).
Sementara untuk penumpang yang mengalami cacat tetap akan mendapatkan santunan maksimal Rp 50 juta dan biaya rawat inap Rp 25 juta.
Berdasarkan data terakhir yang disampaikan perseroan tercatat 35 orang meninggal dunia, 34 orang dirawat. Hingga kini korban rawat inap tinggal 25 orang.
"Sisanya sudah pulang semua. Untuk yang dirawat, itungannya tidak segitu (Rp 50 juta untuk cacat permanen, Rp 25 juta untuk biaya rawat inap). Ini hanya plafon." tegasnya.
Evakuasi korban dan pembersihan lokasi kecelakaan memang telah tuntas pada pukul 09.00 tadi pagi. Jalur III yang menjadi titik kecelakaan telah bersih dan dapat beroperasi kembali.
"Dari hasil evakuasi, korban lebih banyak yang patah tulang. Juga seperti yang disampaikan, mungkin banyak yang terjepit. Masih ada satu korban yang belum teridenfikasi," ucap Sugeng.
Total jumlah korban yang masih dirawat, tersebar di berbagai kota mulai dari Pemalang, Solo, Semarang serta Surabaya.
Sabtu (2/10/2010) kemarin memang terjadi kecelakaan maut ini terjadi pukul 03.00 WIB dini hari, tepat 500 meter sebelum kedua kereta memasuki Stasiun Petarukan, Pemalang. KA Senja Utama ke arah Semarang yang tengah menunggu disalip, justru diseruduk sangat keras dari belakang oleh KA Argo Angggrek jurusan Surabaya.
Dugaan sementara, kejadian tersebut disebabkan kelalaian masinis KA Argo Anggrek yang tidak menggubris sinyal dari Kepala Stasiun KA terdekat. Akibatnya, KA Argo Anggrek salah jalur dan menghantam KA Senja Utama di jalur 3 Stasiun Petarukan.
Namun pihak KAI belum dapat menegaskan hal tersebut. "Kita belum sampai ke sana, karena kita baru selesai evekuasi. Belum sampai ke SDM," imbuhnya. (wep/epi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar