Minggu, 28 November 2010

Pengungsi Merapi di Magelang Tempati 200 Shelter

Minggu, 28/11/2010 19:34 WIB
Pengungsi Merapi di Magelang Tempati 200 Shelter
Parwito - detikNews

Magelang - Ratusan pengungsi Merapi di 3 Kecamatan Magelang, Jawa Tengah dipindahkan ke 200 shelter berstandar internasional yang telah dibangun. Shelter ini tersebar di sejumlah kecamatan.

200 shelter ini dibangun di tanah lapang, yang tersebar di 3 kecamatan. Salah satunya lapangan di Dusun Mancasan, Desa Gulon, Kecamatan Salam. Di tanah lapang ini dibangun 110 shelter. Tempat yang lain yakni di lapangan Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, ada 33 shelter, dan Lapangan Danurejo, Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, ada 51 shelter.

Shelter yang dibangun di lapangan Gunung Pring dan Lapangan Mancasan ditempati oleh pengungsi yang berasal dari Kecamatan Srumbung dan Kecamatan Dukun. Sebelumnya, para pengungsi yang berjumlah 451 orang ini menempati Tempat Pengungsian Sementara (TPS) di SD Negeri 1 Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan.

Namun karena sekolah yang ditempati akan digunakan untuk proses belajar mengajar dan ujian pertengahan tahun, para warga pun dipindahkan.

“Mereka kami pindah karena sekolahan SD Negeri 1 Gunung Pring digunakan belajar untuk persiapan ujian,” kata Ketua DPC GP Anshor Chabibullah kepada wartawan di sela-sela pemindahan warga di lokasi, Magelang, Minggu (28/11/2010)

Sementara shelter di lapangan Desa Danurejo, Kecamatan Ngluwar diberikan kepada pengungsi dari Desa Penggaron, Kecamatan Ngluwar.

Chabibullah mengatakan, shelter ini dibangun oleh pemerintah Inggris bekerjasama dengan GP Anshor

“Sebetulnya ada lebih dari 500 shelter yang akan kami bangun. Tetapi karena kendala area dan wilayah lapangan jarang, maka kami hanya bisa membangun sebanyak 200 shelter saja. Itupun di lapangan yang merupakan tanah bengkok desa,” terang Chabib.

Chabibullah menjelaskan, 1 shelter bisa dihuni sebanyak 4 hingga 5 orang pengungsi dalam satu keluarga. Shelter ini dinilai cocok sebagai tempat hunian sementara, karena bisa bertahan hingga 2 tahun.

Tiap 1 shelter, mempunyai ukuran 4 X 4 meter, dengan fasilitas 3 kamar. Salah satu kamar diperuntukkan untuk menyimpan peralatan rumah tangga. Di tiap shelter juga tersedia jerigen air yang digunakan sebagai fasilitas air minum bagi para
pengungsi. Juga ada mainan yang sudah tersedia untuk anak-anak pengungsi.

Ahmad Danuri alias Suwardi (68) salah seorang pengungsi dari Dusun Pule, Desa
Tegalrandu, Kecamatan Srumbung, Magelang mengatakan merasa senang menempati
shelter.

“Sekarang saya agak merasa senang, sebab di sekolahan itu digunakan untuk ujian dan kini dipindah di Lapangan Mancasan. Kalau tidak senang mau bagaimana lagi? Kadaannya senang lah,” ucap Ahmad Danuri.

Namun, Danuri tetap berharap suatu waktu bisa kembali kerumahnya. “Harapanya saya minta jangan lama-lama dan bisa cepat pulang,” harapnya.

(gun/gun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar