Kamis, 11 November 2010

Sektor Perikanan Budidaya Merugi Rp 41,2 Miliar Akibat Merapi

Rabu, 10/11/2010 17:30 WIB
Sektor Perikanan Budidaya Merugi Rp 41,2 Miliar Akibat Merapi
Suhendra - detikFinance



Jakarta - Kerugian sektor perikanan budidaya akibat letusan Gunung Merapi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta mencapai Rp 41,2 miliar. Sedikitnya ada 1.821 peternak ikan yang terkena imbas dengan luasan budidaya ikan sampai 70 hektar.

"Kita telah hitung total dari erupsi Merapi mencapai Rp 41,2 miliar," kata Plt Dirjen Perikanan Budidaya Ketut Sugama di kantornya, Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Ketut menjelaskan jenis ikan yang banyak mati akibat erupsi Merapi diantaranya gurame, lele dan nila. Wilayah kawasan budidaya yang paling parah adalah wilayah Sleman seperti Pakem dan Cangkringan. Bahkan wilayah lain seperti Magelang sama-sama terkena imbas erupsi.

"Penyebab kematian ikan yang paling cepat adanya debu, karena cepat menutup insang. Selain itu adanya belerang dan silikasi," katanya.

Dikatakan Ketut, di wilayah Sleman lokasi budidaya ikan yang terkana imbas mencapai 27 hektar, posisi tanggal 5 November 2010 jumlah kerugian sudah mencapai Rp 28,5 miliar. Sementara di wilayah Jawa Tengah khususnya Boyolali tak terlalu terkena imbas, namun Magelang dan Muntilan khususnya Balai Benih Ikan (BBI) rusak dengan kerugian sampai Rp 800 juta.

"Untuk saluran (infrastruktur budidaya) kita membutuhkan Rp 50 miliar," katanya.

Rencananya, pada minggu depan kementerian kelautan dan perikanan akan mengirim bibit dalam ukuran besar untuk jenis ikan lele dan nila masing-masing 100.000 bibit. Diharapkan dalam satu bulan ikan-ikan tersebut sudah bisa dipanen oleh pembudidaya ikan korban Merapi.

"Perikanan menjadi leading sector dalam penanganan pasca bencana Merapi," jelasnya.


(hen/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar