Minggu, 23 Januari 2011

Banjir Lahar Dingin di Magelang Meluas

Minggu, 23/01/2011 22:37 WIB
Banjir Lahar Dingin di Magelang Meluas
Parwito - detikNews



foto: detikcom
Jakarta - Dampak terjadinya banjir lahar dingin yang menerjang Kali Putih, Magelang, Jawa Tengah semakin meluas. Sebanyak 19 dusun terendam material vulkanik Gunung Merapi.

Paska banjir lahar dingin yang ke 9 kalinya yang menghempas dari arah utara yang merupakan kawasan puncak Merapi, menuju ke arah selatan mengakibatkan sebanyak 19 dusun terendam material vulkanik.

Ke-19 dusun itu diantaranya 12 dusun di Desa Sirahan (Kecamatan Salam), 3 dusun di Desa Jumoyo(Kecamatan Salam) dan 4 dusun di Desa Plosogede (Kecamatan Ngluwar).

Data ini disampaikan oleh Perangkat Desa Plosogede, Kecamatan Ngluwar, saat ditemui detikcom, Minggu(23/01/2011), di sela-sela evakuasi warga yang rumahnya terendam di Dusun Sanggarahan RT.02/RW.I, Kecamatan Ngluwar, Magelang.

"Awalnya hanya sebanyak 15 dusun yang terendam diantaranya di Sirahan 12 dusun. Jumoyo sebanyak 3 dusun yaitu Kadirogo, Seloiring dan Gempol. Namun, karena besarnya material yang dibawa oleh banjir semakin memperluas dusun yang tertimbun jalanya dan terendam rumah-rumah penduduknya," papar Yunan.

Yunan menuturkan, kondisi bendungan Desa Sirahan dibantaran Kali Putih sudah tidak mampu untuk menampung material vulkanik Merapi yang menumpuk. "Dua bendungan yang dibuat oleh warga sendiri seminggu yang lalu dan bendungan permanen di Kali Putih Desa Sirahan kini sudah jebol dan dilompati oleh material vulkanik. Ditambah warga hanya membuat tanggul-tanggul tradisional dari material vulkanik didepan rumah mereka," ungkap Yunan.

Akibatnya, luapan material ke arah selatan melewati jalur alternatif Magelang-Yogyakarta dan mengakibatan kemacetan serta membentuk dua alur baru yang mengakibatkan Kali Bagus dan Kali Jengking juga ikut meluap material vulkaniknya. Sehingga puluhan rumah yang ada dibantaran Kali Bagus dan Kali Jengking itu terendam material vulkanik yang dibawa banjir lahar dingin.


Yunan menambahkan di desanya sendiri sudah ada empat dusun yang rumah-rumah warga terendam oleh material vulkanik yang dibawa oleh banjir lahar dingin.

"Di Dusun Karangsangrahan ada 15 rumah warga yang terendam di bagian halaman dan dapur dengan ketinggian 1-3 meter. Di Dusun Ganjuran ada satu rumah yang sangat parah hingga akan roboh dan juga di Dusun Druju Kidul rata-rata air sudah masuk ke halaman dan teras warga," ujar Yunan.

Sungkono, Kepala Desa Jumoyo, menuturkan 3 dusunnya yang sudah beberapa kali diterjang lahar dingin sudah terendam antara 1-2 meter kini malah semakin parah kondisinya.

"Kalau sekarang kedalaman material yang merendam rumah-rumah warga saya di tiga dusun itu bisa mencapai 3 meter lebih dan sudah melewati atap," keluh Sungkono.

Padahal, sebelumnya ratusan warga sudah berusaha untuk melakukan pengerukan dan pembersihan rumahnya masing-masing. Namun kini kembali diterjang lahar dingin dan direndam kembali oleh material vulkanik.

"Untung saja tidak ada korban jiwa dan kurang lebih 900 jiwa warga kami masih bertahan di pengungsian di lapangan Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang," tandasnya.


(van/mpr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar