Sabtu, 15 Januari 2011

Pasokan Merosot, Harga Ikan Melambung

Pasokan Merosot, Harga Ikan Melambung
Laporan wartawan KOMPAS Gregorius Magnus Finesso
Sabtu, 15 Januari 2011 | 10:08 WIB




Kompas/Riza Fathoni
Ilustrasi
Di Pasar Induk Caringin, pasokan per hari biasanya 36 ton ikan laut, 60 ton ikan tambak, dan 50 ton ikan beku. Sekarang, hanya 18-20 ton.

BANDUNG, KOMPAS.com- Harga berbagai komoditas ikan laut di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung selama sepekan terakhir melonjak hingga 30 persen. Kondisi ini terjadi seiring berkurangnya pasokan ikan dari nelayan yang enggan melaut akibat gelombang tinggi di perairan utara dan selatan Jawa Barat.

Dari pantauan di Pasar Kosambi Bandung, Sabtu (15 /1/2011), kenaikan harga ikan laut rata-rata berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram. Kenaikan harga tertinggi terjadi padaikan bawal yang saat ini mencapai Rp 50.000 per kg. Pada hal, pada kondisi normal, harganya hanya sekitar Rp 35.000 per kg. Sedangkan ikan kakap yang biasanya Rp 40.000 kini naik menjadi Rp 50.000/kg.

Enjum (62), pedagang ikan, mengatakan, selain ikan kakap, harga ikan jambal kue juga naik dari Rp 35.000 me njadi Rp 40.000/kg, sementara ikan kembung melonjak dari Rp 20.000 menjadi Rp 28.000/kg.

Menurut Enjum, ikan di ke Pasar Kosambi biasanya dipasok dari Ciamis dan beberapa wilayah di pantai utara seperti Subang dan Cirebon. "Sepekan terakhir, pasokan berkurang drastis. Hampir di semua pasar di Kota Bandung, pasokannya turun," katanya.

Amir Miftah (43), pedagang ikan di Pasar Induk Caringin, menyatakan, harga ikan bandeng juga naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 28.000/kg, ikan barakuda dari Rp 20.000 menjadi Rp 30.000/kg, dan ikan tongkol dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000/kg.

"Informasi yang kami terima, nelayan terutama di pantai utara belum melaut karena cuaca sulit ditebak. Di pantai selatan, kondisinya tidak jauh berbeda," ujar Amir.

Dia mencontohkan, pada kondisi normal pasokan segala jenis ikan di kiosnya mencapai 3 kuintal per hari. Namun sepekan terakhir, dia hanya mampu mendapat stok ikan laut sebanyak 1,5-2 kuintal per hari.

Adi Purnomo (47), pedagang grosir ikan di Pasar Induk Caringin, mengatakan, kenaikan harga akibat pasokan merosot selalu terjadi setiap cuaca buruk melanda pantai utara dan pantai selatan Jabar. Pada kondisi normal, pasokan ikan ke Pasar Induk Caringin sebanyak 36 ton ikan laut, 60 ton ikan tambak, dan 50 ton ikan beku. Dalam sepekan terakhir, sejak cuaca memburuk, pasokan ikan laut hanya 18-20 ton.

Omzet Berkurang

Kondisi tersebut menyebabkan omzet pedagang ikan laut merosot, bahkan mencapai sekitar 50 persen. Penuturan Amir, biasanya dalam sehari dia bisa mendapat sekitar Rp 750.000-Rp 1 juta. Tapi dengan kondisi seperti saat ini, pendapatan turun menjadi sekitar Rp 400.000-Rp 500.000 per hari.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jabar Ulung Laksamana menyatakan, hampir sekitar 50 persen nelayan di perairan utara dan selatan provinsi Jawa Barat masih belum melaut.

"Gelombang masih tinggi. Kalau taruhannya nyawa, senekad apa pun nelayannya, juga tidak berani. Apalagi, dari sekitar 3.000 kapal nelayan di Jabar, hampir 95 persen masih di bawah 30 gross ton (GT), sehingga tak bisa menembus gelombang, ungkapnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan mengatakan, tahun ini, Jabar akan mendapat bantuan 16 unit kapal penangkap ikan dari pemerintah untuk memperkuat armada nelayan di pantai utara dan selatan. Satu unit kapal dayanya masing-masing 100 GT.

Kapal baru itu sebagian besar akan ditempatkan di pantai utara dan selatan Jabar dan akan dioperasikan kelompok nelayan seperti d i Indramayu, Cirebon, Pangandaran, Cipatujah dan Palabuhan Ratu. Ferry berharap, dengan kapal-kapal berukuran besar tersebut, diharapkan nelayan bisa melaut lebih jauh ke tengah dan mendapat hasil tangkapan yang lebih banyak.

Editor: Marcus Suprihadi

http://regional.kompas.com/read/2011/01/15/10083151/Pasokan.Merosot..Harga.Ikan.Melambung-3



Tidak ada komentar:

Posting Komentar