Sabtu, 08 Januari 2011

Setelah Burung, Puluhan Ribu Kepiting Mati.

Setelah Burung, Puluhan Ribu Kepiting Mati.
Para ilmuwan masih belum menemukan penyebab pasti dari peristiwa ini.
JUM'AT, 7 JANUARI 2011, 12:08 WIB
Indra Darmawan

VIVAnews - Setelah matinya ribuan burung belum lama ini, kini tumpukan bangkai kepiting ditemukan memenuhi daerah pantai di Thanet Coast.

Seperti dikutip oleh situs Livescience, para ilmuwan telah dibuat bingung dengan fenomena kematian ribuan kepiting yang terjadi di daerah ini. Diperkirakan ada sekitar 25 ribu kepiting jenis Necora puber yang mati di pantai ini, tahun ini.

"Ini telah menjadi sebuah fenomena yang tak terpecahkan sejak tiga tahun berturut-turut," ujar Tony Child, Thanet Coast Project Manager, kepada situs Livescience.

Tahun lalu, bahkan kepiting yang mati di tempat ini lebih banyak lagi, yakni mencapai sekitar 40 ribu kepiting. Thanet Coast adalah sebuah pesisir yang panjang yang memiliki batu karang kapur, di wilayah Kent Inggris.

Tapi, tahun ini, yang mati dipantai tersebut tak cuma kepiting, melainkan juga bintang laut. Kepiting Necora puber atau dikenal juga dengan nama velvet swimming crab, merupakan kepiting yang memiliki mata berwarna merah, dengan rambut-rambut halus yang tumbuh pada tubuhnya, sehingga tampak seperti tekstur beludru.

Para pakar lingkungan sempat melakukan serangkaian penelitian terkait dengan kejadian ini, namun pemelitian itu tak menemukan kesimpulan apapun. Namun, Child punya perkiraan tentang penyebab kematian kepiting tadi.

Menurut dia, setiap tahun kematian kepiting terjadi saat pantai tertutup salju. Child menjelaskan, salju mencair akan membuat suhu di sekitar pantai anjlok sehingga kematian kepiting diperkirakan ada kaitannya dengan hipothermia. "Namun, saya tidak tahu pasti, apakah ini benar-benar penyebabnya," kata Child.

Sebelum kematian massal kepiting ini, sekitar 500 burung ditemukan mati di Lousiana, dan burung-burung lainnya ditemukan mati di Swedia. Sementara di beberapa negara lain juga ditemukan bangkai-bangkai ikan yang telah mati.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar