Minggu, 07 November 2010

Pemkab Lumajang Imbau Warga Lereng Semeru Siaga Lahar Dingin

Minggu, 07/11/2010 17:35 WIB
Pemkab Lumajang Imbau Warga Lereng Semeru Siaga Lahar Dingin
Santi Rahayu - detikSurabaya



Lumajang - Debit curah hujan di wilayah Lumajang, Minggu (07/11/2010) sore, kembali tinggi. Untuk itu, Pemkab Lumajang mengimbau kepada seluruh warga, terutama yang bermukim di sepanjang lereng Semeru atau yang beraktivitas di wilayah penambangan pasir DAS (Daerah Aliran Sungai) di bawah bibir kawah Gunung Semeru, untuk terus meningkatkan kewaspadaan.

Hal ini, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana berupa terjangan lahar
dingin dari puncak Semeru. Pemkab Lumajang telah menyampaikan imbauan ini melalui
seluruh Perangkat Desa dan Kecamatan di daerah, agar warga lebih waspada. Diantarnaya di wilayah Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian dan Pasrujambe.

"Terutama yang wilayahnya dilintasi DAS Semeru, diantaranya Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Kobokan, Besuk Sat, Kaliglidik, Kali Rejali dan lainnya," kata Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Kabupaten Lumajang, Rochani, saat dikonfirmasi detiksurabaya.com.

Peringatan ini ujar Rochani, rekomendasi pihak vulkanologi di Pos pEngamatan gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, yang mendeteksi jika saat ini terjadi penumpukan material vulkanik dalam jumlah besar di seputaran bibir kawah.

"Terlebih, pembentukan kubah lava baru, yang menandakan adanya penumpukan material vulkanik yang besar jumlahnya. Material vulkanik ini bisa sewaktu-waktu meluncur turun melalui DAS Semeru, jika terjadi curah hujan tinggi di puncak. Apalagi, saat ini wilayah Lumajang terus diguyur hujan, dan hal ini berpotensi terjadi luncuran lahar dingin Semerui," jelasnya.

Risiko bencana di daerah yang telah ditetapkan sebagai kawasan berbahaya tersebut,
semakin meningkat seiring terjadinya luncuran lelehan lidah lava dan guguran awan
panas beberapa hari lalu. Kondisi ini semakin memperparah terjadinya endapan material vulkanik di bibir kawah.

"Jika hujan terus mengguyur dengan intensitas sangat tinggi, terutama di puncak Semeru, hal ini akan menyebabkan material yang menumpuk di bibir kawah yang sudah
gembur dengan endapan vulkanik, mudah ambrol. Luncuran ini berupa lahar dingin. Besaran material tang tergerus bisa mencapai jutaan meter kubik," ungkap Rochani.


(bdh/bdh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar