Rabu, 05 Januari 2011

Korban Banjir Australia Rentan Disantap Buaya

Korban Banjir Australia Rentan Disantap Buaya
Banyak warga melihat ular maupun buaya di genangan air.
SELASA, 4 JANUARI 2011, 15:35 WIB
Renne R.A Kawilarang, Denny Armandhanu

VIVAnews - Banjir bandang di negara bagian Queensland, Australia bagian timur laut, sejak Minggu kemarin telah menewaskan sedikitnya tiga orang. Mereka tersapu arus deras luapan sungai.

Namun, bukan itu saja ancaman yang mengintai penduduk setempat. Queensland memiliki banyak ular dan buaya lapar, yang siap memangsa warga yang terjebak banjir.

Menurut kantor berita Associated Press, ancaman-ancaman ini menambah berat tugas penyelamat dan proses evakuasi korban banjir, terutama di kota Rockhampton. Akses jalan yang terputus di daerah ini membuat penduduk terjebak di genangan air. Di daerah tepian sungai Fritzroy, sebanyak 500 orang diungsikan saat air mencapai ketinggian pinggang orang dewasa.

Luapan sungai ini membuat habitat alam yang berada di dalamnya bebas berkeliaran ke sekeliling warga. Walikota Rockhampton, Brad Carter, Selasa 4 Januari 2011, sudah banyak warga yang mengaku melihat ular dan buaya di genangan air banjir.

Carter mengatakan bahwa penampakan ini terhitung lebih sering dibandingkan hari biasa karena binatang-binatang tersebut berkeliaran untuk mencari daratan kering. Dia juga mengatakan bahwa petugas telah memperingatkan warga mengenai hal ini.

“Saya kira tidak akan menjadi ancaman jika warga menghindar dari air, tapi jika mereka masuk ke dalam air, maka keselamatan mereka tidak dijamin,” ujar Carter.

Pekerja penyelamat binatang, Wendy Hilcher, mengatakan bahwa berita buaya dan ular yang mulai muncul membuat usahanya dan kelompoknya untuk menyelamatkan binatang peliharaan yang tertinggal menjadi sulit.

“Bukan hanya masalah keamanan untuk menuju tempat ini, namun yang terdapat di dalam air juga masalah besar. Jika terlalu berbahaya, maka kami akan pergi dari sana,” ujar Hicher.

Banjir yang terjadi di Queensland sejak Minggu, 2 Januari 2011, menggenangi wilayah seluas negara Prancis dan Jerman itu , yaitu 850.000 kilometer persegi. Lebih dari 20 kota di Queensland terisolasi dan diyatakan sebagai daerah bencana. Sebanyak 200.000 orang menderita karena rumah mereka tergenang banjir.

Sebagian besar dari mereka sudah diungsikan ke tempat pengungsian dengan menggunakan helikopter. Banijr juga memutus akses jalan dan merusak lahan-lahan pertanian. Di daerah Rockhampton sendiri, air masih terus meninggi dan puncaknya diperkirakan terjadi pada Selasa tengah malam.(umi)


• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar