VIVAnews - Jalur Yogyakarta-Magelang hingga saat ini masih ditutup karena luapan banjir lahar dingin dari material vulkanik Gunung Merapi. Mereka yang melintas jalur itu akan dialihkan.
"Saat ini masih ditutup. Sementara ini dialihkan ke Kulonprogo," kata Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi Irwan Ramaini kepadaVIVAnews.com, Selasa 4 Januari 2011.
Menurut Irwan, dampak banjir lahar dingin hingga kini masih berlanjut. Pengalihan arus itu akan memakan waktu lebih lama dari rute biasa. "Dengan tambahan waktu perjalanan sekitar 30 menit," ujar Irwan.
Untuk rute bus angkutan umum dari Yogyakarta ke Semarang yang biasanya melintasi Magelang, sekarang harus beralih lewat Kartosuro, Solo. Hal ini sedikit dikeluhkan para awak bus.
"Bertambah jauh dengan tambahan waktu tempuh satu jam," kata Tris, Kondektur Bus Patas AC Nusantara tujuan Yogyakarta-Semarang-Kudus.
Dampak putusnya jalur Yogyakarta-Magelang ini juga dirasakan Isdiarto, mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Isdiarto akan menuju Semarang dengan menumpang bus angkutan umum.
Dia terpaksa mengikuti bus beralih jalur melalui Kartosuro untuk menuju Semarang. "Walaupun harus memakan waktu yang lama untuk sampai di tujuan," ujar Isdiarto.
Luapan banjir lahar dingin yang memutus jalur utama Yogya-Magelang itu berasal dari Kali Putih. Luapan berlangsung sejak kemarin malam.
Berdasarkan pantauan VIVAnews,com, di jembatan Gempol, Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang, hamparan lahar menimbun rumah warga baik yang ada di utara maupun selatan Jalan Magelang-Yogyakarta di Km 23. Lahar juga menimbun pemakaman umum Giriloyo Gempol dan sejumlah kendaraan.
Laporan: Erick Tanjung l DIY, umi
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar