Merapi Siaga, Arah Luncuran Lava Dominan Menuju Sleman & Klaten
Bagus Kurniawan - detikNews

Gunung Merapi (dok detikcom)
Yogyakarta - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono menegaskan arah luncuran lava pijar bakal lebih dominan menuju ke arah selatan Merapi. Pihaknya meminta warga di Kabupaten Sleman dan Klaten untuk meningkatkan kewaspadaannya.
"Arahnya memang dominan ke sektor selatan dibanding sektor yang lain. Berarti yang paling dekat adalah Kabupaten Sleman, DIY dan Klaten, Jawa Tengah," kata Surono kepada wartawan seusai membuka "Volcano Expo 2010" di kantor Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) di Jl Cendana, Yogyakarta, Jumat (22/10/2010) malam.
Menurut dia, pihaknya menaikkan status Merapi menjadi Siaga karena semua hasil pemantauan menunjukkan peningkatan. Data guguran yang terpantau di Plawangan Kaliurang dan Babadan juga meningkat, bahkan sempat ada guguran hingga jarak 3,5 km dari puncak.
Meski demikian pihaknya juga belum bisa memastikan waktu munculnya lava ke
permukaan. Sedang gejala-gejala adanya tekanan magma dari perut bumi ke atas
sudah muncul.
"Merapi sudah masuk titik no return, pasti akan erupsi. Gempa vulkanik juga
meningkat 200 persen. Yang kita pegang bahwa Merapi akan erupsi itu janji yang selalu ditepati, tapi kita tidak tahu kapan akan erupsinya," ungkap dia.
Dia mengatakan belajar dari pengalaman erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur tahun 2007 kemarin. Energi sebelum erupsi sangat besar selama 100 tahun terakhir sehingga kita meminta warga untuk mengungsi, tapi kenyataan lain.
"Setelah erupsi hanya muncul kubah saja. Demikian juga dengan Gunung Sinabung yang 400 tahun tidak erupsi kemudian erupsi lagi. Itulah kondisi alam yang terjadi yang tak bisa ditebak," katanya.
Surono mengatakan saat ini pihaknya bersama 4 pemerintah kabupaten di sekitar merapi yakni Magelang, Boyolali, Klaten dan Sleman terus melakukan latihan evakuasi bencana. Tujuannya agar pemerintah maupun warga sekitar cepat tanggap dan terlatih dalam menghadapi situasi seperti saat ini.
"Pelatihan seperti ini juga akan ditiru di negara lain yang punya gunung api," katanya.
(bgs/nwk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar